Dalam mengendarai mobil, ada istilah "understeer" dan "oversteer". Mungkin Anda pernah atau sering mendengar kedua kata ini. Hanya, seperti apa gejalanya pada kendaraan, mungkin Anda belum mengalaminya. Atau kalaupun pernah, barangkali Anda tidak merasakannya lantaran tidak tahu yang mana over, yang mana under.
Nah, supaya paham, bisa simak penjelasan di bawah ini. Juga, bagaimana cara mengatasi saat mengalaminya.
Understeer
Gejalanya, mobil cenderung lurus, meski setir sudah dibelokkan. Lazim disebut selip lantaran daya cengkeram depan hilang. Kalau sudah begini—apalagi pengemudi panik—potensi celaka besar karena mobil nyelonong ke luar jalan.
Cara mengatasinya;
1. Segera perlambat laju kendaraan sampai daya cengkeram kembali.
2. Jangan menambah putaran setir atau mengerem.
3. Kurangai menekan pedal gas secara gradual.
4. Kurangi putaran setir.
Oversteer
Kebalikan dari understeer, ban belakang kehilangan cengkeraman. Akibatnya, bagian buritan mobil bergeser atau melintir.
Penyebabnya, paling umum kita melakukan pengereman kala membelok. Saat itu, bobot pindah ke depan sehingga membuat daya cengkeraman ban belakang berkurang. Faktor lain karena memutar setir secara tiba-tiba.
Bahayanya, mobil bisa tak terkendali dan menabrak sesuatu dari samping. Sementara itu, bagian samping tidak diproteksi sebaik depan atau belakang.
Cara mengatasinya;
1. Jangan mengerem.
2. Jangan memindahkan posisi tangan di setir.
3. Lakukan counter-steer atau "membalas" setir dengan sigap, tapi tidak berlebihan.
4. Kurangi tekanan pada pedal gas (untuk mobil berpenggerak roda belakang).
5. Tambah injakan pedal secukupnya (untuk mobil gerak roda depan).
6. Arahkan mata ke titik yang hendak dituju
7. Bersiaplah mengembalikan setir ke posisi semula
Nah, supaya paham, bisa simak penjelasan di bawah ini. Juga, bagaimana cara mengatasi saat mengalaminya.
Understeer
Gejalanya, mobil cenderung lurus, meski setir sudah dibelokkan. Lazim disebut selip lantaran daya cengkeram depan hilang. Kalau sudah begini—apalagi pengemudi panik—potensi celaka besar karena mobil nyelonong ke luar jalan.
Cara mengatasinya;
1. Segera perlambat laju kendaraan sampai daya cengkeram kembali.
2. Jangan menambah putaran setir atau mengerem.
3. Kurangai menekan pedal gas secara gradual.
4. Kurangi putaran setir.
Oversteer
Kebalikan dari understeer, ban belakang kehilangan cengkeraman. Akibatnya, bagian buritan mobil bergeser atau melintir.
Penyebabnya, paling umum kita melakukan pengereman kala membelok. Saat itu, bobot pindah ke depan sehingga membuat daya cengkeraman ban belakang berkurang. Faktor lain karena memutar setir secara tiba-tiba.
Bahayanya, mobil bisa tak terkendali dan menabrak sesuatu dari samping. Sementara itu, bagian samping tidak diproteksi sebaik depan atau belakang.
Cara mengatasinya;
1. Jangan mengerem.
2. Jangan memindahkan posisi tangan di setir.
3. Lakukan counter-steer atau "membalas" setir dengan sigap, tapi tidak berlebihan.
4. Kurangi tekanan pada pedal gas (untuk mobil berpenggerak roda belakang).
5. Tambah injakan pedal secukupnya (untuk mobil gerak roda depan).
6. Arahkan mata ke titik yang hendak dituju
7. Bersiaplah mengembalikan setir ke posisi semula
0comments:
Post a Comment
Terimakasih Atas Komentar Anda dan EFA akan segera menuju Blog anda...